UA-89712224-1

Cart

Blog

SINDIKAT PRIA TAMPAN (part 2)

Bagian 2..

Chantika bukan orang yang bodoh yang mau menerima tawaran Indra untuk bertemu di suatu tempat ketika ia sedang ada acara di tempat tersebut. ia juga tidak perduli dengan rayuan Indra. Chantika  faham bahwa berhubungan dengan berondong merugikan karir dan rumah tangga, selain memanfaatkan hartanya, berondong juga hanya mengambil manfaat sesaat. Suaminya yang manager di sebuah perusahaan tambang batubara juga sudah mampu mencukupi kebutuhan finansialnya, ia tidak mau menghamburkan uang untuk berondong. Chantika mengakui bahwa Indra memang tampan, wajahnya seperti orang korea, berkulit putih, dan berperawakan seperti seorang atlit , namun ia benar benar tidak tergoda. Bahkan pernah bawahan chantika yang penasaran dengan komen Indra yang sangat rajin bertandang di akun sosmed chantika dengan terang-terangan mengatakan bahwa Indra buat saya saja ya bu, ganteng eh bu. Chantika pernah mengutarakan dengan Indra, namun Indra dengan diplomatis mengatakan bahwa dirinya lebih cantik dari semua teller dimanapun, lebih pintar dan lebih bersahaja. Sekalipun sudah tidak muda, namun Indra berkata bahwa dirinya pandai merawat diri dan membuatnya jatuh cinta serta ingin selalu bersama.

     2 tahun perjalanan hubungan antara Chantika dan Indra, meskipun Chantika tidak mau mengakui bahwa dirinya ada hubungan spesial, namun intensitas komunikasi mereka sangat intens, Indra kerap bertanya terkait perbankan dengan Chantika dan bertanya aktivitas harian anak anak Chantika yang berjumlah 4 orang. Bahkan tak jarang Indra mengirim makanan makanan kecil dari luar negeri seperti coklat dll  untuk ke empat anak Chantika. Pun ketika ulang tahun, Indra mengirimkan kue ulang tahun yang dipesan melalui teman yang satu kota dengan Chantika. Jarak lokasi tempat tinggal antara Chantika dengan Indra cukup jauh, 9 jam perjalanan darat, dan sekitar 30 menit jika naik pesawat. Bahkan anak anak chantika kerap menelpon Indra dan memanggilnya dengan om.

       Jaka, suami Chantika memang jarang memperhatikan Chantika, sebagai seorang Manager, ia sangat sibuk dan pulang larut malam. Kadang sampai seminggu jarang pulang, pun intensitas komunikasi sangat jarang dilakukan. Jaka menganggap bahwa tugas istri menjaga rumah dan anak-anak, jika bekerja itu adalah bonus untuk keuangan istri. Jaka tidak pernah mempermasalahkan keuangan istri dan tidak pernah melakukan diskusi terkait pekerjaan dengan istri. Ia menganggap bahwa istri tidak faham terkait pekerjaan dan akan mengganggu konsentrasi ketika harus mengobrol terkait pekerjaan. Di rumahpun ia lebih banyak diam di kamar kerja dan sibuk dengan pekerjaan, sesekali ia menengok ke kamar tidur dan lega ketika melihat istri dengan anak-anak. Postur Jaka yang kurus nampak terlihat dari pola makan, ia kurang  suka makan dan memilih makanan, jika tidak suka, ia akan mengajak istri untuk menemani makan di luar. Pagi hari Chantika masih menyempatkan diri untuk memasak, dan jika tidak dimakan suami, ia kerap membawa makanan ke kantor untuk makan bersama bawahan atau team kerja yang ia pimpin. Terkadang driver kantorpun kerap menikmati masakan Chantika sebelum diberikan ke bawahan di kantor.

            Sedih dengan perlakuan suami? Pasti ! chantika tidak pernah merasa dianggap sebagai istri. Ia seorang manager perbankan dan faham terkait keuangan tambang batubara atau bisnis di Indonesia, kerap pergi ke luar negeri kala target perusahaan tercapai atau menghadiri rapat-rapat besar di dalam dan luar negeri, namun suami tidak pernah menganggap bahwa dirinya mampu. Ia masih dianggap sama ketika masih belum jadi siapa-siapa. Pernah diutarakan namun dianggap angin lalu dan tidak pernah ada perubahan dari suami. Ia lebih banyak fokus pada kantor untuk mengurangi kesedihan dan bekerja dengan dedikasi yang tinggi hingga karir meningkat dan bagus. Suami bangga? Ia tidak pernah merasakan hal tersebut. ia dan suami kerap berkomunikasi terkait anak-anak dan kerabat mereka yang kebetulan mereka merupakan satu kota dan merantau ke Samarinda bersama setelah menikah. 15 tahun ia selalu sabar menghadapi perilaku suami yang tidak perhatian dan kerap merendahkan dirinya. ia mencoba memahami suami yang pernah addict narkoba dan takut membuat suami marah. Jika suami marah, ia akan bertindak anarkis verbal (melalui makian dan kata-kata kasar). Chantika kerap menghindari bersitenggang dengan suami.  Dengan jilbabnya, Chantika menghapus air mata dan melanjutkan cerita dengan perlahan. Ia siap apapun keputusan suami dan pasrah. Sekalipun kejadian itu sudah 2 bulan, namun suami masih menyimpan dendam dan masih marah besar. Akhir desember 2014 ia dan team memang melakukan outbond di Surabaya, ia mengajak suami dan suami tidak mau ikut karena target laporan memang banyak di akhir tahun. Akhirnya ia membawa 2 anak yang masih kecil, TK dan berusia lima tahun, semua perempuan. Di kota Surabaya ia bertemu dengan Indra yang rela mengambil cuti tahunan agar bisa bertemu dengan Chantika. Chantika memesan dua kamar, satu untuk Indra yang dibayar dengan kartu kredit Chantika, sementara kamar Chantika dan anak anak sudah dibayar oleh kantor. Chantika memang berangkat lebih awal agar bisa bebas mengajak anak-anak bermain di surabaya. Ia menonton berbagai wahana bersama kedua anak dan Indra. Indra dengan sabar menggendong anak anak dan menemani mereka main. Hingga malam hari ketika anak-anak tidur, Chantika pergi ke kamar Indra. Mereka bercumbu  dan melakukan hubungan suami istri selama dua malam. Chantika tidak sadar bahwa Indra menggunakan kamera di jam tangan untuk merekam semua aktivitas mereka, dari tempat tidur hingga ke kamar mandi semua terekam dengan jelas. aktivitas dan suara mereka juga jelas terdengar. Jaka sang suami memperlihatkan dengan detail ke psikolog rekaman hubungan seks istrinya yang dikirim oleh Indra. Tanpa diketahui oleh Chantika, Indra mengirim semua aktivitas seks mereka ke hp Jaka dan meminta tebusan 400 juta. Indra mengancam akan mengirimkan semua video seks mereka ke sekolah anak-anak mereka dan ke medsos dengan mentag Chantika, kantor, dan anak-anak mereka. ia mengambil semua nomor- nomor handphone Jaka dan mengetahui no handphone anak-anak karena sering berkomunikasi melalui WA dengan anak anak Chantika ketika Chantika tidur. Indra dengan rapi menyiapkan semua rencana selama 2 tahun.

     Jaka sangat murka dan meminta semua yang berhubungan dengan Indra di bakar, termasuk handphone, baju kantor dan semua yang terkait Indra. Dua bulan Jaka selalu marah dan emosi. Hari ini ketika bertemu dengan psikolog adalah hari terakir ancaman itu, esok Jaka harus memberkan uang 400 juta kepada Indra di hotel yang berlokasi di jalan Imam bonjol. Indra menantang Jaka untuk mencari tahu tentang dirinya, dengan jujur Indra menjelaskan bahwa dirinya bekerja di Bank Parimin (sst…disensor yah) sebagai teller di sebuah kota di Berau dan esok ia akan ijin karena mengambil uang 400 juta dari Jaka. Ketika jaka menelpon kantor Indra, memang benar Indra sedang ijin dengan alasan keperluan keluarga. Indra meminta support ke psikolog untuk menenangkan diri menghadapi esok pertemuan dengan Indra. Sebenarnya Jaka memiliki banyak preman, namun Indra mengancam akan menyebarkan semua video seks nya ke semua akun medsos dan ke sekolah anak anak. Jaka sangat menyayangi anak-anak dan tidak sanggup melihat anak-anaknya melihat video seks ibunya dengan orang lain. akhirnya ia menyanggupi bertemu dengan Indra.

       Di lobi hotel, Jaka datang sendirian dengan plastik hitam berisi uang 400 juta. Ia diarahkan untuk menemui Erik dan Brandon. Indra mengatakan bahwa ia di hotel lain dan tidak satu hotel dnegan Erik dan brandon. Erik memperkenalkan diri bahwa ia adalah teman Indra yang bekerja di Jakarta sebagai ASN kementerian, sementara Brandon seorang bankir juga di Surabaya. Erik memiliki tubuh yang atletis dan sekilas mirip dengan artis Cristian Sugiono suami artis Titi Kamal, berkulit bersih dan tampan. Sementara Brandon mirip dengan Atalarik Syah, sama sama memiliki tubuh yang kekar dan tampan.  Ia menyebutkan bahwa mereka jujur bekerja dimana, jika mau dicek silahkan saja. Mereka mengatakan bahwa kelompok mereka jujur, jika pembayaran selesai cash, maka semua video akan dihapus. Mereka beda dengan kelompok lain yang bodoh, dan curang. Ketika transaksi selesai, video masih mereka simpan dan mengancam, hingga akhirnya banyak yang tertanggap polisi. Mereka mengaku bahwa kelompok mereka tidak serakus itu, jika transaksi selesai, maka semua akan aman.  Jaka mencoba bernego dengan meminta keringanan pembayaran, ia meminta pembayaran hanya 200 juta saja, Erik dan Brandon tertawa dan mengatakan bahwa itu adalah harga yang murah karena istri Jaka jelek untuk ukuran target mereka. erik mengatakan bahwa Chantika agak gemuk, perut besar dan tidak terawat, dan harga itu sudah murah. Mereka terbiasa hingga 700 juta ke atas karena memang target mereka cantik, orang terpandang, memiliki jabatan dan kaya. Jaka ingin sekali menampar Erik, namun apa daya, ia  hanya diam dan menyerahkan plastik berisi 400 juta ke mereka. erik segera ke kamar dan menghitung uang, sementara Brandon mengobrol dengan Jaka di resto hotel. Brandon dengan santai menceritakan kelompok mereka yang terorganisir dan rapi. Hingga jumlah uang sesuai, Brandon dan Erik permisi untuk ke kamar mereka karena siang hari mereka harus langsung pulang ke kota mereka kembali.

      Perubahan Chantika sangat drastis, ia mengikuti apa saja kemauan Jaka, bahkan jika Jaka akan poligami ia merelakan saja, karena itu kesalahan dia. Ia juga merasa menyesal dengan kebodohan dia, ia sudah sangat berhati-hati untuk tidak selingkuh, terlebih dengan laki-laki berondong yang ia tau akan mengambil keuntungan finansial dari dirinya. ia sering ke pengajian, pulang ketika siang hari untuk makan bersama Jaka, dan menyiapkan resign dari kantor. Jaka masih murka selama 2 bulan lebih, bahkan ia meminta rujukan ke psikolog laki-laki karena merasa bahwa saya sebagai psikolog membela kaum perempuan. Saya hanya meminta fokus terapi memaafkan (forgiveness therapi)lebih banyak ke Jaka yang sedang sakit hati, depresi, tidak nafsu makan, dan kerap marah. Perubahan Chantika sudah sangat banyak, ia merasa tidak pernah berpacaran dengan Indra, sekalipun kedekatan mereka sudah 2 tahun lebih dan khilaf waktu itu di sebuah hotel di surabaya. Ia rela keluar dari kantor, bahkan tidak mengikuti rapat ketika rapat itu diadakan di bank tempat bekerja Indra. Meskipun bank tersebut adalah pusatnya dan tidak ada Indra. Bahkan Jaka sudah menarik depositonya di bank tempat Indra bekerja, serta akan kembali murka jika di sepanjang jalan ada iklan terkait bank tersebut. seminggu setelah ke psikolog, Jaka dan Chantika mau mengerjakan PR saya untuk melakukan couple therapi dengan vacation atau liburan berdua ke bali. Mereka memesan VIP room dengan kolam renang pribadi, melepas jilbab selama di Bali dan memakai pakaian seksi sesuai permintaan Jaka. Chantika mengikuti semua permintaan Jaka demi menebus kesalahan dia.

     2 kali terapi ke psikolog pria rujukan saya, Jaka kembali ke saya dan mau untuk melakukan terapi berdua dengan Chantika, bahkan 4 bulan kemudian Jaka membelikan mobil baru untuk Chantika. Ia mampu menerima perubahan Chantika dan menyadari kesalahan sebelum kejadian perselingkuhan terjadi. Ia menyadari bahwa selama menikah ia kerap mengabaikan Chantika dan jarang berkomunikasi dengan Chantika. Ia merasa bahwa memberikan materi berlebih untuk Chantika dan keluarganya dengan membiayai semua perjalanan haji kedua orang tua Chantika. Memberikan biaya full untuk saudara-saudara Chantika pergi umroh dan menanggung biaya keluarga Chantika. Ia merasa bahwa itu adalah bukti cinta kepada Chantika. 12 kali sesi membuat Jaka semakin memahami peran dan kesalahannya. Salut untuk Jaka yang mau mempertahankan rumah tangga dan memaafkan semua kesalahan Chantika. Chantika pindah kerja ke perusahaan baru dengan jabatan sebagai manager juga. Ia lebih religius dan kerap pergi bersama suami dan anak-anak.

    2 tahun berlalu, ketika mengamati media sosial Chantika, tampak terlihat Chantika dan keluarga pindah ke kota asal mereka. membuka bisnis baru dan nampak bahagia bersama anak-anak. wanita yang baik dan mampu mempertahankan pernikahan biasanya tidak mudah untuk melakukan perselingkuhan, hanya rasa kecewa yang membuat mereka khilaf dengan menerima perhatian dari pria lain. kata iseng untuk perselingkuhan jarang ada dikamus wanita yang sayang dengan keluarga dan melakukan perselingkuhan. Dan laki-laki yang luar biasa yang mampu menerima perselingkuhan istri tersebut dan memaafkannya.

By. Yulia Wahyu Ningrum Spsi.,Mpsi.,Psikolog

Owner Biro Psikologi matavhati

 

Related Post

Leave a Reply

http://www.bmatavhati.co.id/wp-content/uploads/2018/06/pohne.jpg
phone sms wa Tambahkan Kontak Whatsapp Kami : 081253403099